Friday 23 December 2011

Menyusun Keyakinan Positif Terhadap Kekayaan

Secara naluriah, setiap orang mempunyai keinginan untuk terus memperkaya diri demi memperbaiki nasib dirinya. Hanya saja cara setiap orang meraih kekayaan yang diinginkan berbeda-beda. Bahkan ada yang hanya menjadikan kekayaan sebatas impian tanpa usaha. 

Sebetulnya, yang pertama kali harus dilakukan jika ingin benar-benar kaya adalah menyusun keyakinan terlebih dahulu. Untuk menjadi kaya, dibutuhkan keyakinan positif tentang uang. Cara mudah merubah dan menyusun keyakinan bisa Anda tempuh saat ini juga.

Robert Kiyosaki mengatakan:

Ayah miskin saya mengatakan, “Cinta akan uang adalah akar dari segala kejahatan.”

Ayah kaya saya mengatakan, “Kekurangan uang adalah akar dari segala kejahatan.”

Seperti besi atau magnet, apabila keyakinan bercampur baur kutub positif dan negatifnya terhadap sesuatu hal maka akan menjadi besi. Ketika kita yakin bulat bahwa kaya positif miskin negatif maka kita akan menjadi magnet.

Pada kenyataannya banyak orang tidak pernah menyusun keyakinannya secara sadar dari lahir sampai mati. Dan bila kita tidak menyusun sendiri secara sadar keyakinan yang kita perlukan untuk menjadi kaya seperti kita terjajah tanpa sadar oleh kata-kata “Uang adalah akar dari segala kejahatan” maka tanpa sadar pula kita tidak menjadi kaya karena kita tidak ingin menjadi jahat.

Mari kita susun ulang lagi keyakinan kita atau susunan kata-kata kita tentang uang ataupun tentang kaya. Kita harus bulat bahwa kaya dan banyak uang baik adanya. Contoh merubah keyakinan :

Saya harus bekerja keras untuk menjadi kaya, diubah menjadi Saya harus kerja cerdas untuk menjadi kaya.

Cari kerja itu susah, diubah menjadi cari kerja itu mudah jika tau caranya.

Orang kaya itu jahat, diubah menjadi saya akan menjadi orang kaya yang baik, dermawan dan berguna bagi banyak orang.

Saya butuh modal besar untuk usaha besar, diubah menjadi itu bohong, saya melihat, mendengar banyak cerita orang dengan modal 0, bahkan minus sekarang punya usaha besar.

dan masih banyak lagi....

Sudahkah Anda susun sendiri keyakinan-keyakinan Anda yang sangat diperlukan untuk menjadi kaya?  Jika belum, mulailah sekarang juga dan segera jemput impian Anda!

Thursday 15 December 2011

Tips Jika Hidup Ingin Kaya dan Semakin Kaya

Penyebab seseorang yang kaya menjadi makin kaya harus Anda pelajari jika ingin meningkatkan penghasilan Anda. Kekayaan bisa Anda peroleh jika telah mempelajari perbedaan gaya hidup orang kaya.

Mengapa yang Kaya Semakin Kaya?

Karena begitu orang kaya penghasilannya bertambah besar, maka gaya hidupnya sementara tetap alias menunda kesenangan. Penghasilan yang lebih ini diinvestasikan ke dalam asset (beli saham yang menghasilkan deviden, rumah kost kost-an, ruko yang dikontrakkan, Mall yang disewakan, sarang walet, usaha-usaha yang menghasilkan, dll). Terus seperti itu sehingga penghasilan mereka bertambah besar. Dan ketika penghasilan mereka bertambah besar lagi, mereka investasikan lagi ke dalam asset tersebut diatas, sehingga semakin kaya dan semakin kaya lagi.

Kenapa orang menengah bergumul terus secara finansial?

Ketika orang menengah penghasilannya bertambah besar maka dia mencicil rumah yang lebih besar, mobil yang lebih besar, handphone yang lebih canggih, komputer yang lebih modern, televisi yang lebih besar, audio yang lebih canggih dan banyak sekali uang untuk kewajiban sehingga masuk kedalam pengeluaran. Orang menengah ini bisa memiliki rumah yang besar, mobil yang besar tapi tidak mempunyai uang yang bekerja untuk dia. Dan seumur hidupnya menjadi budak uang karena membayar cicilan semakin besar seumur hidupnya.

Kenapa orang miskin bablas miskin ?

Orang miskin tidak perduli seberapa besar pun penghasilannya semua akan masuk ke pengeluaran.

Contoh :
Orang miskin begitu penghasilannya bertambah besar mereka beli TV yang belajar, beli jamnya yang mahal, beli hp yang lebih baru, beli baju mahal, makan di restoran mewah, ikut keanggotaan fitness, ikut asuransi yang tidak perlu, dll.

Silahkan dijawab dengan kejujuran masing-masing dibawah ini :

Bila penghasilan Anda bertambah besar, Anda belikan apa? Hal-hal yang menghasilkan uang lagi atau hal-hal yang menghabiskan uang. 

Silahkan dijawab, Anda yang tahu termasuk golongan manakah Anda?

Wednesday 16 November 2011

Mengontrol Masa Depan Keuangan Ala Robert Kiyokasi

Ketika secara umum pebisnis mengatakan bahwa risiko sama dengan Reward atau semakin besar risiko semakin besar keuntungannya, Robert Kiyosaki menambahkan unsur penting lain yang lebih masuk akal yaitu kontrol

Dalam hidup, ada hal-hal yang bisa dikontrol, ada hal-hal yang tidak bisa kita kontrol, dan ada hal-hal yang kita bisa pengaruhi walaupun diluar kontrol.

Banyak orang sedih, marah dan tidak berdaya karena mereka fokus kepada sesuatu yang tidak bisa mereka kontrol. Seperti contoh, kita tidak bisa mengontrol siapa presiden yang terpilih, atau berapa bunga bank, situasi ekonomi, atau masa lalu kita yang sudah berlalu. Ada juga yang dalam lingkaran pengaruh kita, seperti contoh, sikap orang lain yang bisa kita pengaruhi ketika kita berinteraksi namun sikap orang lain ini walaupun bisa kita pengaruhi bisa menjadi di dalam kontrol atau di luar kontrol. Sedangkan sesuatu hal di dalam kontrol kita adalah sesuatu hal yang kita merasa pasti masuk dalam kendali kita.

Kenapa investasi di saham berisiko? Karena kita tidak bisa mengontrol pendapatan, pengeluaran atau hutang dari perusahaan yang sahamnya kita miliki. Contoh misalnya, kita membeli saham PT. X dan direksi PT. X memutuskan untuk membeli helikopter sebagai kendaraan dinas, kita tidak bisa ngomong kepada Direksi PT. X bahwa kita tidak setuju. Demikian juga ketika direksi PT. X memutuskan untuk menaikkan atau menurunkan harga produk atau jasanya kita tidak bisa mengontrolnya. Menurut Robert Kiyosaki kalau kita ingin mengontrol masa depan keuangan kita ada lima.

Hal yang bisa kita kontrol :
  1. Attitude/sikap
  2. Plan/rencana
  3. Education/pendidikan
  4. Friend/teman
  5. Advisor/mentor
Sikap adalah merupakan pilihan. Sikap seorang pecundang adalah selalu melihat masalah disetiap kesempatan sehingga akhirnya dia tidak bertindak dan tidak mencapai apapun. Sikap seorang pemenang adalah selalu melihat kesempatan disetiap masalah sehingga mereka terus belajar dan bertindak sampai mencapai hal-hal yang mereka inginkan.

Semoga bermanfaat.

Ukuran Standar Kartu Nama

Ukuran Standar Kartu Nama

Buat yang hobi desain, mungkin ingin tahu berapa sih ukuran standar untuk sebuah kartu nama? Sebenarnya tidak ada ukuran standar, cuma ukuran yang paling umum dipakai di Indonesia adalah 89 x 54mm. Berikut adalah beberapa ukuran kartu nama yang sering dipakai dinegara lain :

1. Kartu kredit (ISO 7810 ID1): 85.60 x 53.98 mm

2. Inggris,Italia,France,Spanyol: 85 x 55 mm

3. Kanada, Amerika, Belanda: 89 x 51 mm

4. Republik Ceko, Hungaria: 90 x 50 mm

5. Cina: 90 x 54 mm

6. Australia, Selandia Baru: 90 x 55 mm

7. Jepang: 91 x 55 mm

Nah, semoga informasi tersebut bermanfaat ya.

Tuesday 18 October 2011

Bagaimana Cara Mengatasi Kesedihan?

Cara Mengatasi Kesedihan

Siapa pun orangnya pasti pernah merasakan kesedihan. Kesedihan adalah sifat yang sangat manusiawi. Rasa sedih biasa muncul ketika ada kesempatan bagus yang terlewatkan, atau kehilangan sesuatu yang disukai. Bersedih bukan sesuatu yang dilarang, asalkan jangan sampai berlarut-larut dalam kesedihan.

Larangan terlalu lama larut dalam kesedihan karena dapat membuat kita kehilangan kendali atas diri kita, dan dampak paling parahnya bisa mendekatkan kita kepada keputus-asaan yang dicela dalam agama. Oleh karena itu, sering-seringlah meminta perlindungan kepada Allah SWT dari kesedihan dan dampak negatifnya.

Terlalu larut dalam kesedihan juga dapat menjerumuskan kita menjadi seorang yang panjang angan-angan (thulul 'amal). Sedangkan panjang angan-angan dapat membuka peluang bagi syetan untuk menjerumuskan kita ke lembah dosa.

Wednesday 13 April 2011

Pilih Pemimpin Kharismatik atau Demokratis?

Dalam retorika politik Indonesia dewasa ini, baik pada tingkat pusat atau daerah semisal NTB masih sering terdengar keinginan atau harapan akan adanya pemimpin daerah seperti gubernur yang kharismatik atau yang bisa menjadi panutan. Istilah pemimpin kharismatik akhir-akhir ini dipakai secara luas. Di masa lalu ia kadang-kadang dipakai untuk Gandhi, Lenin, Hitler, dan Rosevelt.

Sekarang hampir setiap pemimpin dengan daya tarik yang sangat populer disebut pemimpin kharismatik, seperti misalnya tokoh agama. Max Weber, seorang sosiolog besar menganalisis suatu kharisma melalui hubungan darah, keturunan dan institusi. Selanjutnya ia mengatakan bahwa kharisma adalah kualitas tertentu dari seorang individu yang karenanya ia berbeda jauh dari orang-orang biasa dan dianggap memiliki kekuatan atau sifat suprana tural. Kualitas ini dianggap tidak bisa dimiliki oleh orang biasa dan at as dasar itu individu yang bersangkutan diperlakukan sebagai pemimpin ya ng memiliki kekuasaan. Dalam proses selanjut nya pemimpin ini menjadi seorang panutan, sehingga kecil kemungkinan dia akan melakukan kesalahan. Dalam kenyataan di Indonesia pemimpin kharism atik mungkin mencapai integrasi politik baru.

Sebenarnya memperlakukan seseorang menjadi panutan adalah mengandaikan orang tersebut memiliki kualifikasi moral diatas rata-rata, yang melampaui moral orang kebanyakan. Orang dengan kualifikasi seperti ini tidak sama dengan orang lain, dan karena ia memiliki kelebihan-kelebihan moral maka ia juga memiliki kewajiban yang lebih dari orang kebanyakan, termasuk di dalamnya adalah memberikan teladan hidup. Paham ini sangat mungkin berasal dari masa aristokrasi. Paham ini berbeda dalam sistem demokrasi yang bertolak dari ide tentang persamaan setiap orang. Aspek persamaan yang sering ditekankan dalam diskusi politik adalah persamaan di depan hukum, yaitu ketetapan bahwa setiap orang yang melakukan kesalahan yang sama harus dihukum dengan hukuman yang sama, walaupun mereka berasal dari status sosial yang berbeda. Walaupun demokrasi mengakui adanya persamaan dalam hukum, akan tetapi demokrasi tidak mengandaikan adanya persamaan moralitas diantara setiap orang, setiap orang dengan kapasitas moral dan kebaikan yang berbeda dapat jatuh dalam kesalahan yang sama, dan justru kapasitas dalam melakukan kesalahan itu lebih besar pada orang yang mempunyai kekuasaan di tangannya. Prinsip dalam politik adalah “power tends to corrupt”, bahwa semakin besar kekuasaan semakin besar pula kecenderungan kekuasaan tersebut dalam melakukan penyelewengan.

Dalam sistem aristokrasi diandaikan bahwa semakin tinggi status sosial seseorang semakin tinggi pula moral kebajikan orang tersebut, akan tetapi dalam sistem demokrasi semakin tinggi kekuasaan seseorang maka akan semakin besar kesempatan dalam melakukan penyelewengan. Karena itulah dalam demokrasi tidak diharapkan bahwa pemimpin politik haruslah seorang panutan sebagaimana berlaku dalam kehidupan beragama misalnya. Secara demokratis pemimpin yang baik hanya perlu tunduk pada pengawasan publik, baik melalui hukum yang berlaku, maupun kontrol sosial oleh para warga. Terhadap godaan penyelewengan kekuasaan, kita tidak mengharapkan bahwa seorang pemimpin akan demikian teguh hatinya dan demikian saleh jiwanya sehingga sanggup mengatasi godaan penyelewengan kekuasaan tersebut. Demokrasi mengandaikan bahwa seorang pemimpin menjadi baik dan benar karena dia terhindar dari penyelewengan berkat pengawasan, yaitu pengawasan oleh orang-orang yang dipimpinnya. Disini pemimpin menjadi baik dan benar bukan karena keunggulan pribadinya, tetapi karena dia dikekang oleh pengawasan rakyatnya. Dalam demokrasi, seorang pemimpin yang tidak menyelewengkan kekuasaan karena takut pada pengawasan, adalah pemimpin yang baik dan dia tidak perlu berusaha menjual tampang bahwa dia tidak tertarik untuk men yalahkan kekuasaannya.

Kalau demokrasi sebagai sistem politik mengandaikan bahwa pemerintahan harus berasal dari rakyat, dijalankan oleh rakyat untuk kepentingan rakyat, maka pemimpin yang demokratis adalah seseorang yang berasal dari rakyat, bukan karena faktor darah atau keturunan. Akhirnya kita tidak hanya berharap pemimpin yang kharismatik tetapi lebih daripada itu kita mengharapkan pemimpin yang demokratis. Atau pemimpin yang kharismatik sekaligus demokratis? Wallahu A’lamu Bissowaab.

Oleh : Ahmad Kurnia El-Qorni