Thursday 28 November 2013

Solusi Ampuh Meringankan Beban Pikiran

sedih adalah sifat manusiawi

Solusi ampuh yang agak klise untuk meringankan beban pikiran adalah menangis. 
Jangan bendung setiap air mata yang keluar dari mata ini. 
Perdengarkan tangisanmu pada orang-orang terkasih di sekelilingmu. 
Dan mengadulah kepada Allah dengan tangisanmu. 
Katakanlah kepada-Nya bahwa saat ini kamu sedang membutuhkan perhatian dan penghiburan. 
Menangislah dengan lepas karena itu akan menjadi pelipur lara.

Success is not Accident

Saya kira semua sepakat bahwa kesuksesan, apapun definisinya menurut Anda, tidak ada yang terjadi secara kebetulan. Tidak pula turun serta merta dari langit. Success is not accident!. Kesuksesan yang diraih seseorang adalah buah dari perjalanan panjang orang tersebut dalam mewujudkannya. Kesuksesan adalah sebuah perjalanan panjang selangkah demi selangkah, setahap demi setahap, semenjak seseorang memutuskan untuk menentukan cita-citanya dan bersedia untuk “membayar harga” yang setimpal.

Apapun profesi yang sedang Anda jalani saat ini, apakah itu sebagai pelajar, karyawan, atau apapun, pastinya selalu mendambakan mencapai prestasi tertinggi. Betul nggak?

“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. ”(QS. Ali Imran : 110)

Sebagai bagian dari khairu ummah­ (ummat terbaik) seperti yang ditetapkan oleh Allah SWT, setiap kita dituntut untuk menjadi yang terbaik di posisinya masing-masing. Oleh karena itu, jangan Cuma “sekedar berusaha”, tapi harus lebih jauh dari itu, berusaha secara optimal supaya prestasi tertinggi dalam kancah kehidupan kita saat ini dan nanti di masa depan benar-benar bisa diraih.

“Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya..” (QS. At-Tiin:4)

Selain mendapatkan kepercayaan dari Allah SWT sebagai khairu ummah, kita juga diciptakan oleh Allah SWT sebagai sebaik-baik makhluk, sebaik-baik bentuk, sebaik-baik kondisi, dan sebaik-baik sarana. Ada potensi dahsyat dan hebat yang Allah berikan sebagai modal dasar kita sebagai manusia. Tetapi, modal dasar tersebut tidak akan berfungsi secara optimal selama kita tidak mendayagunakannya. Itulah yang saya sebut diatas dengan “membayar harga” sebuah kesuksesan.

Permasalahannya, seringkali mental kita terjebak dan terperangkap kepada mitos yang menyatakan bahwa keberhasilan seseorang itu tergantung kepada nasib. Kalau nasibnya mujur ya mujur, kalau nasibnya sial ya sial. Banyak orang yang sudah menjadikan nasib sebagai “kambing hitam” untuk keberhasilan yang gagal diraihnya.

Anak Hebat, dalam hidup ini Anda sendirilah yang paling menentukan perasaan, pikiran, dan tindakan Anda. Bukan orang lain. Banyak kok cerita-cerita inspiratif yang mengisahkan seseorang yang terlahir dari keluarga miskin, tidak punya akses pendidikan yang memadai, bahkan hidup di lingkungan yang memprihatinkan, tapi kemudian ia bisa menjadi seorang ilmuwan ternama, dokter yang disegani, atau pimpinan perusahaan yang dihormati. Di kisah lain kita juga sering menyimak begitu banyak anak yang terlahir dari keluarga kaya raya, akses pendidikan begitu terbuka lebar, punya fasilitas lengkap, tapi kemudian ia malah tumbuh menjadi seorang anak durhaka, pendidikannya tidak beres, atau hidupnya hancur penjadi pecandu narkoba dan terjerumus pergaulan bebas. Kenapa situasi seperti ini bisa terjadi? Karena, setiap orang memiliki tanggung jawab masing-masing dalam memberi makna dalam hidupnya. Kita sendirilah yang paling bertanggung jawab akan seperti apa kehidupan kita di masa depan.

Semoga tulisan singkat dan sederhana ini bisa menjadi ilmu yang bermanfaat bagi kita semua di dunia dan akhirat. Selamat berjuang! sumber

Sunday 3 November 2013

Wasiat Emas Imam Abu Hanifah Kepada Muridnya

Imam Abu Hanifah adalah salah satu diantara empat imam ahli hadits yang terkenal pada zamannya. Keluasan ilmunya dan kebijaksanaan keputusannya, dan kecantikan budi pekertinya sudah tidak diragukan lagi. Berikut ini beberapa nasihat emas yang beliau sampaikan kepada murid-muridnya. Semoga kita dapat mengambil pelajaran dari wasiat emas yang beliau sampaikan untuk kehidupan sehari-hari.
  • Jika kamu salah dalam berinteraksi dengan masyarakat, mereka akan menjadi musuhmu, sekalipun mereka bapak dan ibumu. Tapi jika kamu berinteraksi dengan baik sekalipun mereka bukan kerabatmu akan menjadi bapak dan ibumu.
  • Jika kamu telah masuk Basrah, orang akan menjemput, mengunjungi serta mengetahui dengan persis hak-hak kamu. Maka posisikan tiap-tiap individu sesuai dengan kedudukan mereka. Hormatilah orang-orang terhormat, muliakanlah para ulama, hormatilah orang-orang tua, bersahabatlah dengan lemah lembut, dekatilah orang-orang awam, pergaulilah orang-orang baik, jangan menghina siapapun, jangan membuka rahasia kamu kepada siapapun, jangan mempercayai siapapun sebelum kamu mengujinya, dan jangan menerima hadiah.
  • Sebaiknya kamu mengikuti kemauan masyarakat, sabar, baik budi pekerti,  berlapang dada, berpenampilan baik, perbanyak memakai minyak wangi, berlemah lembut, tidak banyak mencela sehingga sulit untuk berbuat adil. Peliharalah shalatmu, sedekahkan makananmu, karena orang bakhil  tidak akan bisa dijadikan pemimpin, serta kunjungilah orang yang mengunjungimu.
  • Berbuat baiklah terhadap orang yang berbuat baik, bahkan terhadap orang yang berlaku jelek padamu. Carilah ilmu dan beramar ma’ruf. Tinggalkan seluruh orang yang menyakitimu, jenguklah sendiri temanmu yang sakit, cari tahu temanmu yang lama tak kau jumpai. Terhadap kawanmu yang tidak mau tahu tentang kamu jangan sampai kamu tidak mau tahu tentang dia. Sambunglah silaturahmi terhadap orang yang memutuskannya. Hormati siapapun yang datang kepadamu. Ucapkan selamat pada kawanmu yang sedang mendapat kebahagiaan. Ikutlah berbelasungkawa terhadap yang sedang ditimpa musibah, dan terhadap yang tertimpa musibah kamu ikut merasakan sakit bersamanya.
  • Siapapun yang mendorongmu untuk bangkit maka bangkitlah bersamanya. Tolonglah siapapun yang meminta pertolonganmu. Tunjukanlah empatimu terhadap masyarakat sebisa yang kamu mampu, dan tebarkanlah salam.
  • Perlakukan manusia sebagaimana engkau memperlakukan diri sendiri. Ridha-lah seperti kamu ridha terhadap dirimu sendiri. Mintalah pertolongan kepada dirimu dengan menjaganya dan mengontrol kondisinya. Janganlah membebani manusia dengan sesuatu yang tidak mereka bebankan kepadamu. Pakailah kejujuran, kedepankan niat baik, buanglah kecongkakak jauh-jauh. Jangan sekali-kali kamu berkhianat walaupun mereka mengkhianatimu, pegang teguhlah kesetiaan dan ketaqwaan, Allah selalu bersamamu.

Saturday 2 November 2013

Bagaimana Cara Mengusir Ular?

ular tidak takut garam
Selama ini di masyarakat berkembang anggapan dan kepercayaan bahwa menghindari serangan ular bisa dilakukan dengan garam (natrium klorida). Jadi, jangan heran ketika camping, banyak orang menaburi sekeliling tenda dengan garam. Hal itu dilakukan agar ular tidak bisa masuk ke dalam tenda. Saya pun pernah melakukannya. Tapi, benarkah tindakan itu?

Faktanya adalah ular tidak takut sama sekali terhadap garam. Bahkan, ketika ditaburi garam pun kulit ular tidak mengalami penyusutan.

DERIC (Depok Reptile - Amphibi Community), yakni komunitas penggemar ular dan reptil asal Depok Jawa Barat, membuktikan ketidak-takutan ular terhadap garam. Di hadapan para pengunjung yang menghadiri TNOL Gathering pada Maret 2011, DERIC memperlihatkan bahwa ular memang tidak takut sama sekali terhadap garam. Bahkan ular tersebut pun tidak menghindar ketika ditaburi garam

Menurut Averroes Oktaliza, Wakil Ketua DERIC, adanya pemikiran yang berkembang di masyarakat, bahwa ular takut garam merupakan budaya dan pendidikan yang salah kaprah terhadap ular. Dan, uniknya kesalahan tersebut masih terjadi hingga kini dimana setiap orang selalu membawa garam untuk menakuti ular, baik ketika berpetualang di alam bebas atau di rumah.

“Ternyata ular tidak takut garam kan, garam itu hanya untuk lintah,” tegas Averroes.

Ave, biasa lelaki ini dipanggil menuturkan, adanya anggapan bahwa ular takut terhadap garam, karena selama ini berkembang pendapat bahwa ular memiliki kulit yang licin, lengket dan berlendir. Jadi, ada anggapan untuk mematikannya harus ditaburi dengan garam. Namun, kenyataanya kulit ular tidak berlendir sehingga tidak akan takut terhadap garam.

“Sekalipun ada ular yang licin itu hanya ular jenis akuatik yang hidupnya di air. Biasanya di tubuh ular tersebut tumbuh alga yang menyebabkan kulitnya menjadi licin,” jelasnya.

Terkait dengan pertanyaan, jika tidak dibunuh maka ular akan membunuh, Ave menuturkan, hal tersebut merupakan anggapan yang salah. Sifat dasar ular yang merupakan binatang liar adalah cenderung menghindar dibanding menyerang ketika bertemu manusia.

“Kalau ular sampai mengigit atau menyerang tentu ada yang salah yang dilakukan manusia. Entah itu menggoda atau tidak sengaja mengancam si ular, seperti kesenggol atau keinjak. Kalau anak kecil kegigit ular karena penasaran dan menggoda ular,” ungkapnya.

Sementara, menurut Rudi Rahardian, Ketua Sioux – lembaga studi ular Indonesia mengatakan, ular tidak takut garam memang belum dibuktikan secara riset ilmiah. Namun, secara kasat mata ular memang tidak takut garam dan itu sudah dibuktikan oleh berbagai kalangan atau pihak yang mengetahui tentang spesifikasi ular.

“Kalau secara teori, garam akan berpengaruh terhadap binatang mollusca yakni binatang yang memiliki kulit berlendir. Sementara ular tidak berlendir,” tegasnya meyakinkan.

binatang mollusca
Bekicot dan lintah adalah beberapa diantara jenis binatang mollusca (berlendir)

Bagaimana Cara Mengusir Ular?

Ular sangat takut terhadap benda yang memiliki aroma yang sangat menyengat seperti bau bensin atau minyak tanah. Sebab, ular memiliki indera penciuman yang sangat sensitif.

elang predator ular
Oleh karena itu, kalau mau aman saat camping (berkemah) terhadap serangan ular, maka siram saja sekeliling tenda dengan bensin. Namun, hal tersebut sebenarnya cukup mengundang bahaya karena bisa menyebabkan kebakaran. Cara lainnya yang lebih aman adalah dengan membawa predator ular, yaitu burung Elang. sumber